Tahun 2021 dipenuhi dengan game terbaik dari berbagai genre. Namun ketika ada yang terbaik, maka ada juga yang dikategorikan sebagai yang terburuk. Mau itu karena kualitas gameplay yang membosankan, banyaknya masalah teknis, atau juga kejelekan pada aspek lainnya, game-game berikut ini dinobatkan sebagai worst of the worst sepanjang 12 bulan terakhir dan harus dijauhi kecuali untuk menjawab rasa penasaran atau sekedar iseng.
Berikut ialah 7 game terburuk di tahun 2021:
Daftar isi
Dungeons and Dragons: Dark Alliance
Semesta D&D miliki banyak potensi untuk dijadikan video game mau itu dengan mengubah formula tabletop yang dimiliki dari sumbernya menjadi media yang lebih interaktif. Sayangnya D&D: Dark Alliance jauh dari ekspektasi tersebut.
D&D: Dark Alliance ialah game action squad-based dengan gameplay repetitif, minim cerita dan terlalu fokus pada sistem bisnis game as live service dengan janji konten bertahap akan terus diberikan secara berkala. Hanya saja konten yang diberikan tidak menjanjikan pemain untuk terus bermain.
Selain dari repetisi, game juga dipenuhi dengan masalah teknis mulai dari game breaking bug, masalah performa, masalah konektivitas dan masih banyak lagi.
Balan Wonderland
Membawa nama Yuji Naka sebagai sutradara memberikan banyak harapan terhadap IP platformer baru Square Enix ini. Yuji Naka merupakan sosok di balik kreasi Sonic dan banyak platformer Sega lainnya. Dengan pengalamannya di genre ini, sulit untuk membayangkan Balan Wonderland bakal menjadi game yang buruk. Namun memang tidak ada yang tidak dapat terjadi di dunia ini.
Balan Wonderland tak hanya menjadi platformer terburuk tahun ini, tetapi juga platformer terburuk yang pernah Yuji Naka kembangkan. Game miliki animasi yang kaku, desain level yang tidak rapi, power up yang lebih mengutamakan kuantitas ketimbang kualitas, dan struktur gameplay yang terlalu repetitif.
Game ini sangatlah buruk, tak lama setelah perilisan game, Yuji Naka langsung cabut dari Square Enix dan berpikir untuk pensiun dari industri video game.
Werewolf: The Apocalypse – Earthblood
Satu lagi game buruk yang datang dari permainan tabletop, kali ini ialah World of Darkness. Werewolf: The Apocalypse merupakan game RPG yang miliki potensi untuk menjadi game adaptasi yang baik, tapi dipenuhi dengan eksekusi yang tidak matang. Game dipenuhi dengan masalah teknis, animasi yang bagaikan robot, dan naratif yang terlalu datar.
Beberapa kritikus bahkan memanggil game ini serasa seperti game era PS2 melihat dari eksekusinya di visual dan juga animasi. Bahkan jika kedua aspek itu dibuat bagus, Werewolf: The Apocalypse tetap menjadi game yang tidak begitu impresif melihat formula gameplay yang telah ratusan kali dilakukan oleh game lain dan dieksekusi lebih baik juga.
Taxi Chaos
Sudah lama gamer tak dapatkan game baru dari Crazy Taxi, maka wajar apabila semacam suksesor spiritual dikembangkan oleh studio lain untuk mengenang franchise tersebut, sayangnya yang satu ini tidak memberikan kesan yang sama seperti game yang dicoba direplikanya.
Taxi Chaos merupakan game dari Team6 Game yang bahkan mendapatkan “restu” dari Sega, tetapi sekedar mendapat “jempol” dari sang publisher game asli tak berarti game bakal bagus. Taxi Chaos dikritik hanya bermodalkan nostalgia dari game yang direplika. Game mungkin miliki konsep dari Crazy Taxi, tapi tidak miliki kesan dan keunikan dari game tersebut. Game disebut souless pada eksekusinya, ditambah dengan sedikitnya konten dan gameplay yang buggy, Taxi Chaos berhak masuk dalam list ini.
Harvest Moon: One World
Banyak di antara kita yang miliki kenangan manis dengan franchise Harvest Moon. Mau itu versi SNES, PS1 atau platform lainnya, franchise ini berikan pemain fantasi bercocok tanam yang menyenangkan dilengkapi dengan kumpulan karakter yang mudah diingat.
Developer aslinya, Marvelous Inc telah cabut kembangkan seri ini sejak belasan tahun lalu, dan beralih ke suksesor spiritual berjudul Story of Seasons. Natsume masih memegang nama franchise ini dan terus memanfaatkan nostalgia fans terhadap seri lama dengan kumpulan game yang tidak sebagus seri lama tersebut. Harvest Moon: One World menjadi contoh terbarunya.
Game ini terlihat tidak profesional di semua sisi mulai dari tekstur yang begitu datar, eksekusi mekanik, pergantian bioma, dan bahkan pergantian cuaca, semuanya terlihat tidak rapi. Di luar dari segi teknis tersebut, One World miliki masalah pacing, sesuatu yang tak ingin kamu lakukan ketika di genre seperti ini agar pemain tidak merasa bosan. Singkat cerita, apabila kamu inginkan game simulasi bertani, sudah begitu banyak alternatif lain yang lakukan formula Harvest Moon jauh lebih baik ketimbang yang dilakukan Natsume dalam beberapa tahun terakhir.
Nerf Legends
Diadaptasi dari brand anak-anak dan juga dikembangkan oleh developer yang tak punya portofolio game bagus sama sekali, dua resep yang telah memberikan skeptismisme terhadap game ini sebelum rilis.
Nerf Legends terlihat seperti game yang developer-nya tidak tahu ingin lakukan apa atau mungkin sengaja membuat game ini seburuk mungkin. Senjata sering tidak keluarkan suara ketika ditembak, dan bahkan ketika mengeluarkan suara, ia masih tetap terasa tidak ada impact sama sekali. Desain level terlihat datar dan uninspired, AI terlalu bodoh, puzzle yang membosankan dan masih banyak lagi hal yang salah dari game ini. Namun singkat cerita, Nerf Legends ialah salah satu game terburuk yang dirilis selama 12 bulan terakhir.
Of Bird and Cage
Of Bird and Cage mungkin menjadi “Ride to Hell: Retribution” tahun ini dimana developer punya banyak ide yang mungkin terdengar bagus di kepala para developer-nya, tetapi realitanya game dipenuhi dengan masalah di semua aspek.
Game miliki musik heavy metal opera yang cukup bagus, itu mungkin menjadi satu-satunya hal positif dari game ini. Game miliki gameplay dan animasi yang kaku, grafis yang jelek, penuh dengan bug, transisi cutscene yang mengundang tanda tanya para penontonnya dan script yang mungkin punya pesan moral yang baik terhadap pemainnya tetapi kembali lagi eksekusinya setengah matang.
Baca pula informasi lainnya beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.
For further information and other inquiries, you can contact us via author